Ketika menerima undangan liputan ke TIM Jakarta, sehat dengan reiki
beserta kerabat kerja teknik dan produksi segera menyiapkan materi
liputan dan mempersiapkan mobil siaran luar televisi ( OB Van ) yang
Selasa Sore kemaren terjebak kemacetan lalu lintas luar biasa di sekitar
Jembatan Semanggi. Maklum Selasa petang kemaren Jakarta dilanda hujan
lebat setelah pagi hari cuaca sangat cerah disengat matahari. Karena
hujan lebat saat jam bubaran kantor di sore hari, lalu lintas pun
menjadi macet dalam perjalanan ke TIM di Cikini.
Bergerak perlahan melewati Kawasan Monas melewati Tugu Tani di
Menteng Raya yang juga sama-sama macet akhirnya tiba juga mobil siaran
luar televisi di depan Graha Bakti Budaya. Persiapan rekaman pun dimulai
dengan melakukan setting peralatan, memasang kamera, menempatkan
mikropon, menata lampu dan mengecek jalur audio video ke Video Tape
Recorder di mobil OB Van. Persiapan setting pun selesai ketika kumandang
Azhan Maghrib terdengar dari Masjid Amir Hamzah TIM.
Adegan Rama dan Shinta yang diliput ini
sebenarnya merupakan kisah klasik percintaan Rama dan Shinta yang pernah
sehat dengan reiki dan teman-teman kerabat kerja lainnya dengar ketika
waktu kecil dulu. Biasa tidak istimewa, namun pagelaran Rama Shinta
malam itu terkesan berbeda pementasannya karena diiringi musik gamelan
dan gesekan biola orkhesta yang dipimpin oleh seorang dirigen,
mengiringi adegan pagelaran babak demi babak dengan durasi pementasan 2
jam.
Kisah Rama dan Shinta merupakan salah satu epos legendaris Ramayana
yang hingga saat ini kisahnya masih relevan dengan tuntutan perkembangan
jaman. Tuntutan perkembangan kemajuan jaman dengan hadirnya teknologi
komunikasi khususnya teknologi komputer mampu menghadirkan perpaduan
gambar hasil animasi komputer, teknik tata cahaya dan effek suara serta
semburan asap dry smoke mampu memukau penonton yang hadir malam itu.